Roger A. Kaufman (Harjanto 1997:2) mengemukakan bahwa "Perencanaan
adalah suatu proyeksi (perkiraan) tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai
tujuan absah dan bernilai.Sebuah Rencana Belajar adalah suatu dokumen yang
(mungkin interaktif atau on-line dokumen) yang digunakan untuk merencanakan
pembelajaran, biasanya selama jangka waktu. Setiap entitas dapat memiliki
rencana pembelajaran. Mereka sering digunakan oleh individu untuk merencanakan
dan mengatur pembelajaran mereka sendiri, tetapi mereka juga dapat digunakan
oleh tim, masyarakat praktik atau organisasi. Rencana tingkat organisasi dapat
agregat dari rencana individu atau dapat menambah informasi tentang kebutuhan
belajar yang muncul dari keseluruhan organisasi.
Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai tujun tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan. (R. Ibrahim, 1993).
Jadi, perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan dapat tercapai.
Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai tujun tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan. (R. Ibrahim, 1993).
Jadi, perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan dapat tercapai.
Menurut Masitoh dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pembelajaran
(2005), bahwa komponen-komponen perencanaan pembelajaran diantaranya terdiri
dari:
(1) tujuan pembelajaran
(2) isi (materi pembelajaran)
(3) kegiatan
pembelajaran (kegiatan belajar mengajar)
(4) media dan sumber belajar; dan
(5) evaluasi
Sedangkan menurut M. Sobry Sutikno
dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran (2008), mengatakan bahwa
komponen pembelajaran itu terdiri atas tujuan pembelajaran, materi pelajaran,
kegiatan belajar megajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi.
Salah satu komponen perencanaan pembelajaran adalah materi, yang
merupakan bagian yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik.Karena merupakan
medium untuk mencapai tujuan pembelajaran.
A.
Pengertian Materi pembelajaran
Materi pembelajaran atau materi ajar (Intructional materials) adalah
pengetahuan sikap dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.Materi pelajaran juga
merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang “dikonsumsi” oleh
siswa. Karena itu, penentuan materi pelajaran mesti berdasarkan tujuan yang
hendak di capai.
B.
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam memilih materi
Nana Sujana (2000) menjelaskan ada beberapa hal yang harus di perhatikan
dalam menetapkan materi pelajaran diantaranya :
1. Materi pelajaran harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan
2. Materi pelajaran yang di tulis dalam perencanaan pembelajaran terbatas pada konsep saja atau berbantuk garis besar bahan tidak pula diuraikan terinci
3. Menetapkan materi pembelajaran harus serasi dengan urutan tujuan
4. Urutan materi pelajaran hendaknya memperhatikan kesinambungan (kontinuitas)
5. Materi pelajaran di susun dari hal yang sederhana menuju yang komplek, dari yang mudak menuju yang sulit, dari yang konkret menuju yang abstark. Dengan cara ini siswa akan mudah memahaminya; dan
6. Sifat materi pelajaran, ada yang factual dan ada yang konseptual.
1. Materi pelajaran harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan
2. Materi pelajaran yang di tulis dalam perencanaan pembelajaran terbatas pada konsep saja atau berbantuk garis besar bahan tidak pula diuraikan terinci
3. Menetapkan materi pembelajaran harus serasi dengan urutan tujuan
4. Urutan materi pelajaran hendaknya memperhatikan kesinambungan (kontinuitas)
5. Materi pelajaran di susun dari hal yang sederhana menuju yang komplek, dari yang mudak menuju yang sulit, dari yang konkret menuju yang abstark. Dengan cara ini siswa akan mudah memahaminya; dan
6. Sifat materi pelajaran, ada yang factual dan ada yang konseptual.
Dalam prakteknya untuk menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan
hal-hal berikut :.
1.Sahih (valid);
2.Tingkat kepentingan;
3.Kebermaknaan;
4.Layak dipelajari;
5.menarik minat
1.Sahih (valid);
2.Tingkat kepentingan;
3.Kebermaknaan;
4.Layak dipelajari;
5.menarik minat
C.
Jenis-jenis materi pembelajaran
1. Pengetahuan, meliputi:
a) Fakta
adalah kebenaran yang dapat diterima oleh nalar dan sesuai dengan kenyataan
yang dapat dikenali dengan panca indera. Fakta diperoleh dengan cara:
- Memperoleh sendiri dari sumber aslinya. Fakta didefinisikan dengan cara menggambarkan atau menafsirkan dari sumber yang asli
- Fakta yang diperoleh dari orang yang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk interaksi reasoning (Penalaran Abstrak)
- Memperoleh sendiri dari sumber aslinya. Fakta didefinisikan dengan cara menggambarkan atau menafsirkan dari sumber yang asli
- Fakta yang diperoleh dari orang yang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk interaksi reasoning (Penalaran Abstrak)
b) Konsep adalah hasil penyimpulan tentang suatu
hal berdasarkan atas adanya ciri-ciri yang sama pada hal tertentu. Konsep ada
kalanya berkaitan dengan sesuatu obyek, sesuatu peristiwa atau berkaitan dengan
manusia. Strategi pencapaian konsep: - Strategi pemilihan - Strategi penerimaan
c) Prinsip adalah suatu pernyataan yang
menjelaskan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih istilah prinsip
kadang-kadang disebut juga dengan aturan atau generalisasi.
2. Prosedur, yaitu materi pembelajaran yang
berupa langkah-langkah melakukan suatu kegiatan secara berurut aslinya
3. Keterampilan adalah melakuakan suatu jenis
kegiatan tertentu. Keterampilan ada 3 macam:
·
Rangkaian respon atau reaksi, yaitu merupakan
rangkaian gerakan-gerakan yang meliputi urutan tertentu untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan tertentu
·
Koordinasi gerakan, yaitu seseorang dituntut
untuk memadukan sejumlah anggota badan untuk melakaukan suatu pekerjaan
·
Pola-pola
respon atau reaksi, yaitu berkaitan dengan keterampilan mengorganisasi seluruh
keterampilan yang dimiliki dalam mereaksi rangsangan, sehingga dapat
dipertunjukan suatu respon baru dalam mereaksi rangsangan
4. Sikap atau nilai yaitu berkaitan
dengan sikap atau interes (minat) siswa mengikuti materi pembelajran yang
disajikan guru, nilai-nilai berupa apresiasi (penghargaan ) terhadap sesuatu
dan penyesuaian perasaaan sosial
D.
Pengelompokan materi
pembelajaran
Materi pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Materi
pembelajaran utama, yaitu materi pembelajaran pokok yang menjadi rujukan wajib
(compulsory learning resources) dalam suatu rangkaian kegiatan pembelajaran.
b. Materi pembelajran penunjang (suplementary
reading materials) yaitu materi sekunder atau tersier yang keberadaannya
sebagai pelengkap dan pengayaan.
E.
Sifat materi pembelajaran
1) Materi
pembelajaran bersifat umum yang berisi hal-hal yang harus dimiliki oleh seluruh
siswa
2) Materi pembelajaran bersifat khusus yaitu yang
diperlukan untuk kepentingan tertentu
3) Materi pembelajaran bersifat deskriptif yang
berisi fakta-fakta dan prinsip-prinsip
4) Materi
pembelajaran yang bersifat normatif yang berkaitan dengan norma-norma,
peraturan, moral dan estetika.
Dalam pendidikan anak usia dini (TK) materi pembelajaran disajikan
kedalam tema-tema belajar.Melalui tema
akan memudahkan anak membangun konsep tentang benda atau peristiwa yang ada
ddilingkungan sekitar anak.
Ø
Tema adalah kerangka bahasan untuk mengenalkan
berbagai konsep, sehingga anak mampu mengenal dan membangun konsep secara utuh,
mudah dan jelas.
Ø
Pemilihan tema dapat berdasarkan pada;
a)
kehidupan terdekat anak,
b)
minat anak atau kecenderungan anak,
c)
permasalahan
yang dihadapi,
d)
pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki anak,
e)
ketersediaan sumber yang dapat dipelajari dan diamati
anak (orang, tempat yang dapat dikunjungi, buku-buku tentang tema),
f)
ketersediaan
berbagai media atau alat yang dapat dimainkan anak secara mandiri atau dengan
sedikit bantuan kader/pendidik,
g)
mendukung perkembangan kemampuan moral dan nilai-nilai
agama, sosial, emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik dan
seni
h)
mengembangkan, mengembangkan kosa kata anak, dan
nilai, kepercayaan, budaya yang berlaku di masyarakat.
Berdasarkan
uraian tersebut di atas penentuan tema harus menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi dan tidak dibakukan. Seringkali pendidik PAUD terjebak harus
menyelesaikan tema. Tema pada dasarnya hanya sebuah media yang membungkus
konsep. Bungkus ini dapat diganti atau diubah, yang penting kegiatan pembelajaran
sesuai dengan tujuan.
v
Tema-tema
yang ada dalam TK, menurut kurikulumTK tahun 2004
a) Diri
sendiri
b) Lingkungan
c) Kebutuhan
d) Binatang
e) Tanaman
f) Rekreasi
g) Pekerjaan
h) Air,
udara dan api
i)
Alat komunikasi
j)
Tanah airku
k) Alam
semesta
Daftar pustaka
Masitoh,dkk.2008.Strategi
Pembelajaran TK.Jakarta.Universitas Terbuka
Hartati,Sri.2010.Perencanaan
Pembelajaran TK.Padang.UNP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar